Rabu, 02 Januari 2019

Pengalaman jobseeker part 3


Setelah hampir tidak mendapatkan hasil apapun dari bursa kerja surabaya, kami teman berkelana akhirnya memutuskan untuk mencoba mengikuti bursa kerja di malang di salah satu universitas di malang dan disnaker setempat. Disana, saya mendapat panggilan 1 week hiring dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan. Jadi tiket pulang yang udah siap gajadi saya pakai dan harus mencari tumpangan sana sini. Rencana menginap di malang waktu itu bener bener unpredictable, gabawa sehelai baju selain yang saya pakai dan literally ga bawa apa apa. Untung waktu itu masih ditolong oleh orang-orang baik, shofi temen SMA saya dan adik yovi. Shofi bener bener membantu banget dari mulai minjemin baju, nganterin sana sini, bantuin ngurus keperluan tes dan lain sebagainya.

Pada serangkaian 1 week hiring yang diadakan perusahaan kecantikan tersebut (untuk seterusnya saya sebut sebagai C), ada pengenalan company profile dan program yang ditawarkan, jujur saya bener bener tertarik dengan program perusahaan C. Setelah saya dan temen saya lolos psikotes, besoknya saya dan temen saya harus mengikuti interview dengan HRD.
Nah lucunya disini, HRD yang saya temui waktu itu menanyakan pertanyaan yang bener bener ga umum bagi saya. Jadi biasanya HRD itu menanyakan perkenalan diri dsb, tapi begitu saya mengenalkan diri saya, sang HRD langsung memotong perkenalan saya dan berkata 'kami gabutuh itu, tolong ceritakan kepribadian kamu yang sesungguhnya'
jeng jeng.
Saya langsung spechless, lah gimana jelasin kepribadian saya.
Yaudah deh langsung deh itu saya ngomong asal jeplak, udah ga ada filter filter an, ga ada pembungkusan kata - kata.
Saya udah yakin tuh bakal gagal kaya interview interview sebelumnya.
Dan ternyata saya masih diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya. Btw sebelum pelaksanaan interview HRD tersebut, Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menemani teman saya di hari bahagia kelulusannya, nisa.

Besoknya ditempat yang sama, saya diundang untuk melaksanakan interview user yang literally bener bener pertama kalinya saya mendapat kesempatan untuk interview user. Nah pada malam hari sebelum pelaksanaan interview user itu, bodohnya saya justru keluar bersama teman saya, niatnya sih ke paralayang, tapi jadinya cuman nongkrong di warkop sampe pagi dan gajadi berangkat.Alhasil kondisi tubuh yang emang pada dasarnya punya tekanan darah rendah jadi semakin menjadi jadi. pabo emang.

Siangnya saya berangkat ke tempat pelaksanaan interview user, nah pertanyaan waktu user ini juga unpredictable yaitu pertanyaan mengenai bisnis retail yang saya sebagai lulusan kimia agak kesulitan untuk menjawabnya. Salah saya juga sih sebenernya kenapa belum belajar tentang bisnis retail tersebut padahal sudah tau bahwa posisi yang ditawarkan akan ditempatkan sebagai manager store.
Ya udah sama hasilnya. Besok paginya saya mendapatkan pemberitahuan bahwa saya ditolak.

Tidak lama kemudian saya dan teman teman saya mendapatkan undangan untuk melaksanakan psikotes di perusahaan lain (selanjutnya akan saya sebut sebagai perusahaan M). Perusahaan M merupakan perusahaan dengan review yang cukup jelek, tapi karena pada waktu itu teman teman saya pada mau ikut tes dan 'dari pada ga ngapa ngapain dirumah' yaudah saya memutuskan untuk ikut. But, saya gamau kalo misal jauh jauh ke malang  hanya untuk melaksanakan tes pada perusahaan yang notabene memiliki review jelek. Akhirnya saya mencari cari info bursa kerja di malang pada waktu yang berdekatan dengan jadwal tes perusahaan M. Kebetulan, ternyata ada bursa kerja yang diadakan di salah satu kampus negeri di malang yang pelaksanaannya sehari setelah pelaksanaan interview di perusahaan M, jadi akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti keduanya.

D-day tes perusahaan M, saya dan kedua teman saya sempat kebingungan mencari tempat pelaksanaan tes yang benar benar tidak sesuai ekspektasi kami, pelaksanaan tesnya diadakan di ruko dengan kondisi yang sedikit menyedihkan. Dengan perasaan ogah ogahan, saya dan kedua teman saya melalui tes tersebut dengan setengah hati. Sebenarnya bukan hanya karena masalah tempat tes yang membuat kami bertiga ogah ogahan melaksankan tes (btw saya sudah pernah melaksanakan tes kerja di ruko sebelumnya meskipun pada akhirnya juga gagal) melainkan karena apa yang tertulis di review itu memang ternyata benar adanya. Dari mulai persyaratan penahanan ijazah sampai persyaratan untuk melepaskan atribut keagamaan. Bagi kami, semua usaha kami waktu itu biarlah dihitung sebagai nilai ikhtiar.

Seperti niat saya pada awalnya, saya tetep stay di malang untuk mengikuti bursa kerja di hari berikutnya, sementara kedua teman saya memutuskan untuk pulang ke surabaya. Kali ini saya tidak menginap di kos shofi lagi melainkan kos teman SD saya, barir. Di kosan mbak barir, saya bener bener disambut oleh teman teman sekamarnya yang membuat saya nyaman untuk tinggal disana sampai beberapa hari (emang dasar ya saya tukang numpang wkwk).

Alhamdulillah bursa kerja tersebut membuahkan hasil bagi saya yang membuat saya diundang untuk mengikuti tes yang diadakan oleh perusahaan sepatu pada hari berikutnya. Nah tes tersebut juga penuh drama nih, dari mulai teman saya yang gabisa mengikuti tes pada hari tersebut karena salah tempat (ini sebenarnya karena kesalahan saya yang salah memberikan petunjuk pada dia, untungnya dia diperbolehkan untuk mengikuti tes di hari berikutnya), saya yang terlambat mengikuti ujian sampe lupa nggak nyatet nomor peserta, saya yang ditegur dihadapan ratusan peserta karena datang terlambat dan lain lain sebagainya. Udah mulai bad feeling bakalan mengulang kegagalan yang sama. Tapi kenyataan berkata lain, setelah saya mengirim pesan berisi hasil kepribadian saya, saya mendapatkan undangan untuk mengikuti tes interview di hari berikutnya.

Tes interview ini juga ga kalah drama nih, jadi karena saya terlalu pede, saya lupa baca ketentuan  yang ada di poster bahwa peserta yang dicari adalah peserta yang fluent in english. Dan tentu saja interviewnya pake bahasa inggris.
Ketika saya tau itu rasanya langsung pengen teriak.
Oh My God.
Saya emang sering interview tapi ini merupakan pertama kalinya saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan interview dalam bahasa inggris. So excited but freaking nerveous !
Lebih parahnya lagi, orang yang menginterview saya pada waktu itu adalah manager langsung bagian HCM perusahaan tersebut. Nah loh.
Saya sempet dibilangin manager tersebut bahwa peserta yang diambil hanya sekitar 20 orang dari sekitar 1400 pendaftar dan ditanyain 'kamu yakin bisa masuk 20 orang tersebut?'
Speechless deh saya wkwk.

Lanjut ke part 4 yaak..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar