Di part ini, saya tidak menjalani pencarian kerja sendirian lagi.
Memang benar, persaingan ini adalah persaingan individual, namun kalo memang sudah rejeki kan kita tidak bisa menentang kehendak-Nya. jadi waktu itu saya memutuskan untuk menjalani bersama-sama *eaea
Waktu itu seinget saya di bulan oktober, saya bersama dua temen saya, mengikuti bursa kerja di salah satu kampus di surabaya di lanjutkan dengan mengikuti expo BUMN di hari berikutnya yang hasilnya saya secara unprepared harus menginap di rumah temen saya karena keasikan ngobrol dan mengeluh bareng sampe tengah malam wkwk. Emang dasar cewek kan ya.
Sama, masih ta berbuah manis untuk kita bertiga.
Di bursa kerja berikutnya saya mengikuti campus hiring bersama 2 teman saya yang lain, yovi dan putri di salah satu kampus swasta di surabaya. Nah ini lah cikal bakal munculnya grup teman berkelana yang awalnya hanya berisi 3-4 orang jadi 10 orang yang memiliki tujuan yang sama, mencari kerja.
Pada campus hiring ini, saya, yovi dan putri mengikuti seminggu penuh proses rekrutmen yang diadakan oleh sekitar 7-8 perusahaan. Kami melalui bersama ujian psikotes 2 kali dalam sehari selama 6 hari berturut-turut sampai hafal pertanyaannya (Pertanyaan ya bukan jawaban wkwk). Kami ditolak dengan alasan yang sama dari 5-6 perusahaan karena satu alasan, jilbab. Sebenarnya salah kami juga karena terlalu berharap pada perusahaan yang memang mengadakan campus hiring di universitas katolik. Saya pribadi lolos 2 kali ke tahap interview, 1 kali FGD, 1 kali interview by phone, dengan semua hasil akhirnya saya dinyatakan gagal. Pada minggu tersebut juga, saya jadi semakin merasakan LDR yang semakin dekat dengan yovi yang 'kemungkinan' akan balik ke situbondo. Dan di tempat tersebut pula kami bertemu dengan kenalan baru yang mengajarkan bahwa mendapatkan pekerjaan lebih awal tidak selalu menyenangkan seperti yang dibayangkan.
Setelah setelahnya saya dan Teman berkelana mengikuti berbagai jobfair di surabaya, dengan masih apply lewat email, jobstreet, jobsdb, jobsid, kalibrr dan sejuta aplikasi pencarian kerja lainnya. Tapi bedanya disini saya merasa nggak sendirian karena ada teman berbagi keluhan, fikiran, keresahan. Jadi masa masa pencarian kerja yang dulu rasanya bener bener stressfull menjadi pengalaman menyenangkan bahkan terkesan seperti hangout dengan teman teman saya seperti pada masa kuliah dulu, bedanya hanya hangout disini lebih produktif.
Di masa masa pencarian kerja ini saya sempet keterima dsalah satu perusahaan swasta di daerah saya. Tapi disitu saya merasa bahwa 'well this is not right place for me'. Bukan maksud saya untuk merasa terlalu tinggi atau apa. Tapi saya merasa bahwa gelar sarjana saya, bukan hanya jurusan ya yang saya maksud tapi bener bener literally gelar sarjana apapun itu useless di perusahaan tersebut. Karena pegawai disana melakukan pekerjaan 'borongan' dengan kondisi yang bener bener mengerikan tanpa adanya jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, kontrak ataupun perjanjian lainnya yang membuat saya semakin mantap untuk tidak mengambil peluang tersebut dan memasuki hari-hari saya lagi sebagai jobseeker.
Lanjut part 3 yak



Tidak ada komentar:
Posting Komentar